Kepada yang Tersayang



Kepada yang tersayang..
Aku begitu besar menaruh harapan.
Aku begitu hebat dalam menjaga.
Aku begitu kuat untuk bertahan.
Aku tidak pernah menyadari bahwa yang kulakukan itu justru mematikan diriku sendiri secara perlahan.
Aku seperti menanam pohon berlindung di gurun yang tandus. Yaa. Percuma.

Saat aku tidak bisa mengalihkanmu darinya.
Saat aku tidak bisa membuatmu se-jatuh cinta seperti kau jatuh cinta padanya.
Saat seluruhmu masih untuk dia.
Saat cintamu masih menjadikan dia tempat untuk pulang.
Apa yang harus kulakukan lagi untuk memperkuat benteng-benteng pertahananku?
Saaat di mana sekuat tenaga aku mempertahankan, kau justru sekuat tenaga menghancurkan.

Kita benar-benar lucu.
Aku bukan sesuatu yang kauingin.
Aku bukan sesuatu yang ingin kau tunjukkan pada dunia 'ini milikku' bukan!
Dia satu-satunya untukmu ternyata. Tidak terganti.
Parahnya, aku yang justru malah menjadikanmu satu-satunya. 
Kau prioritas di hidupku.
Sedangkan aku hanya sebagai jalan pintas di hidupmu.

Aku perempuan lemah. Bahkan aku hanya bisa diam saat kau akan menghancurkan hatiku dan segala harapannya.
Jika ini satu-satunya jalan untuk kau bahagia denganku, pecahkan aku bagai gelas kaca yang sengaja kaulempar.

Aku kini pasrah.
Benteng yang kubuat dengan kokoh itu kini kubiarkan runtuh.
Cinta yang kujaga agar tetap utuh kini kubiarkan surut.
Kau yang kujaga agar tetap ada kini kubiarkan pergi.
Dan aku terkejut kau benar-benar hilang.
Aku mulai paham seperti apa aku di hidupmu.

Yaa.. Aku hanya tempat singgah untukmu.

Komentar

Postingan Populer