Kata yang Belum Tersampaikan
Masih ada bahagia yang terus mengalir, meski luka masih saja menganga di dada. Ditetiap detik yang bergulir tak pernah kulewati untuk melihatmu tersenyum. Meski dari kejauhan, kau cukup membuatku sekuat karang.
Entah bagaimana, rasanya hati masih saja berdebar ketika memandangmu.
Kepergianmu kala itu tidak membuat semua perasaan surut.
Cinta masih terperangkap kenangannya di sana.
Kauharus tahu, masih ada kata yang belum kusampaikan, dan kini kata itu sudah menjelma rangkaian kalimat panjang.
Aku tidak punya cukup keberanian untuk mengatakan nya langsung, dengan ini aku harap kau mau membacanya.
Sekali atau berulang kali.
Semoga nanti, kau menyadari bahwa melupakan 'kita' dari kenangan itu sulit.
Semoga kau mau mengerti bahwa cinta tidak semudah itu pergi--bahwa kenangan tidak semudah itu hilang.
Dan kamu, tidak semudah itu aku tepis dari ingatan.
Terima kasih sempat hadir, dan hampir kumiliki.
Tidak ada yang baik-baik saja saat ditinggalkan, terlebih lagi jika tanpa suatu alasan.
Pada akhirnya yang pergi tetap pergi.
Sekarang tinggal bagaimana aku menjalani hari-hari yang tanpa kamu.
Dan terima kasih kalau kau sempat membaca tulisan ini. Akhirnya kau tahu isi hati ini meski (mungkin) kini kau sudah tidak ingin peduli.
Kudoakan kau baik-baik saja di manapun kau berada--di manapun kau menambatkan hati.
Komentar
Posting Komentar