Dariku, yang 'pernah' sakit.


Kita pernah saling membutuhkan, sebelum akhirnya kita memutuskan untuk berhenti saling memprioritaskan.
Kita pernah saling menyayangi, sebelum akhirnya kita saling menyakiti.
Pun kita pernah saling menggenggam sebelum akhirnya kita saling melepaskan.

Siapa yang menyangka, meski hubungan kita sudah terjalin lama, ternyata takdir berkata lain pada akhirnya.

Kau yang dulu sangat menyayangiku, kini, menggenggam erat tangan wanita lain.
Aku harus apa?
Marah? Kecewa? Jelas ada, bahkan melebihi yang kautahu.
Tapi yang kulakukan hanya diam, bersama rasa kecewa, amarah, dan getir dihati.

Kalau itu yang kamu inginkan, pantaskah aku melarang? Sedang aku bukan siapa-siapa sekarang.
Kalau dia yang kamu pilih, pantaskah aku marah? Tidak, bahkan aku akan merasa sangat malu, sudah tidak dipilih olehmu, lalu marah ketika kamu memilih dia.

"Pergilah dengannya. Aku tak apa"

Kalau takdir berkata; "kau bukan jodohku", aku bisa apa?
Berdoa? Meminta agar kau kembali padaku, dijodohkan denganku?
Maaf, bukan aku tidak percaya akan kekuatan doa, tapi takdir tetaplah takdir.

Jadi aku harus bagaimana?
Kalau ternyata jalan satu-satunya hanya ikhlas.

"Aku sudah rela, berbahagialah dengan pilihanmu"

Aku paham betul; yang sudah terjalin lama, yang saling menyayangi, yang saling membutuhkan, kalau takdirnya bukan kita, kita bisa apa?.

Kini selesai sudah cerita kita.
Cerita yang kupikir tidak akan selesai sebelum malaikat maut mencabut nyawa salah satu dari kita, cerita yang kupikir tidak akan ada orang lain selain kita.
Semuanya selesai diluar dugaanku.

Kau yang amat kucinta, kini pergi bersama wanita lain.
Biarkan kenangan kita kukubur dalam-dalam, biarkan perasaan ini enyah sejauh-jauhnya, dan doakan aku agar melupakanmu sekuat yang kubisa.

Komentar

Postingan Populer