Melupakanmu
Adakah yang lebih kejam dari rindu? Kurasa ada, yaitu kehilangan.
Setelah bersih keras mempertahankanmu, akhirnya aku mengerti bahwa kita hanyalah dua kepala yang sekedar untuk dipertemukan saja.
Kini bukan diriku lagi yang ingin kau bahagiakan, aku sudahlah menjadi kenang dikepalamu.
Bukan aku lagi yang selalu kau rindu.
Bukan aku lagi yang kau cinta.
Sangat berbanding terbalik denganku yang segalanya masihlah kamu.
Tinggalah kenangan tentangmu dihatiku, tersimpan terkunci rapat agar tidak mudah terbuka sewaktu-waktu.
Percaya atau tidak, perihal melupakanmu bukanlah perkara mudah bagiku.
Membiasakan diri agar tidak menghubungkan semua arah dan tindakanku denganmu sangatlah sulit.
Memulai mencintai dan menerima cinta yang baru, ketahuilah ada banyak harapan dan kecewa yang kulalui dibaliknya.
Seandainya semua hari-hari setelah kehilanganmu merupakan hari yang mudah untuk kulewati, untuk melupakanmu tidak akan membutuhkan proses yang panjang seperti saat ini.
Pergimu masih membekas.
Pada titik cinta terdalamku kau memilih untuk pergi.
Bayangkan sesulit apa upayaku untuk mengikhlaskanmu?.
Kau tidak pernah tahu bahwa melupakanmu aku harus melewati jalan yang panjang, gelap dan berliku dengan sangat hati-hati agar aku sampai pada tujuanku.
Kini kucoba ikhlas.
Dan siapapun yang bersamamu saat ini, semoga dia lebih baik dariku dalam mempertahankanmu.
Setelah bersih keras mempertahankanmu, akhirnya aku mengerti bahwa kita hanyalah dua kepala yang sekedar untuk dipertemukan saja.
Kini bukan diriku lagi yang ingin kau bahagiakan, aku sudahlah menjadi kenang dikepalamu.
Bukan aku lagi yang selalu kau rindu.
Bukan aku lagi yang kau cinta.
Sangat berbanding terbalik denganku yang segalanya masihlah kamu.
Tinggalah kenangan tentangmu dihatiku, tersimpan terkunci rapat agar tidak mudah terbuka sewaktu-waktu.
Percaya atau tidak, perihal melupakanmu bukanlah perkara mudah bagiku.
Membiasakan diri agar tidak menghubungkan semua arah dan tindakanku denganmu sangatlah sulit.
Memulai mencintai dan menerima cinta yang baru, ketahuilah ada banyak harapan dan kecewa yang kulalui dibaliknya.
Seandainya semua hari-hari setelah kehilanganmu merupakan hari yang mudah untuk kulewati, untuk melupakanmu tidak akan membutuhkan proses yang panjang seperti saat ini.
Pergimu masih membekas.
Pada titik cinta terdalamku kau memilih untuk pergi.
Bayangkan sesulit apa upayaku untuk mengikhlaskanmu?.
Kau tidak pernah tahu bahwa melupakanmu aku harus melewati jalan yang panjang, gelap dan berliku dengan sangat hati-hati agar aku sampai pada tujuanku.
Kini kucoba ikhlas.
Dan siapapun yang bersamamu saat ini, semoga dia lebih baik dariku dalam mempertahankanmu.
Komentar
Posting Komentar