Tentang Rindu
Satu-satunya yang bisa memperlambat waktu adalah rindu.
Jarak telah membuat kita jarang sekali bertemu.
Jarak telah menghadirkan ruang-ruang yang sepi untuk kita.
Bahkan aku seringkali merasa sepi di antara keramaian.
Aku tahu rindu terasa pilu. Namun demi hal-hal yang sudah kita jalani bersama, aku harus lebih tabah dalam menunggu.
Aku belajar menyabarkan hati, berusaha terus percaya bahwa suatu saat rindu akan berujung temu yang indah.
Kelak, di suatu hari yang sedang turun hujan, yang tidak sepi lagi tentunya. Kamu satu-satunya yang ingin kupeluk dengan erat--sampai tidak ada jarak lagi--sampai aku bisa mendengar suara detak jantungmu.
Kelak, pada malam-malam yang tidak lagi hening, pada rindu yang tidak lagi gaduh, aku ingin bercerita bahwa sesungguhnya tidak ada rasa lelah yang sia-sia.
Apabila penantian itu datang, aku berharap semesta memperlambat waktu untuk kita, agar aku bisa berlama-lama menghabiskan waktu denganmu. Menikmati hujan dan senja yang kemarin terasa sepi yang tentunya akan terasa berbeda jika menikmatinya berdua denganmu.
Sampai akhirnya aku dan kamu harus terpisah jarak lagi, harus saling menunggu waktu lagi, saling berharap semoga bisa bersahabat dengan rindu yang entah keberapa kalinya.
Semoga kita bisa menjalaninya dengan baik, segala mimpi-mimpi yang telah kita sepakati bersama semoga segera menjadi nyata.
(Jakarta, 1 november 2019~23:23)
Komentar
Posting Komentar