Kata Senja
Ada beberapa hal yang tidak bisa benar-benar kupahami setelah kepergianmu.
Kukira setelah pergimu, semua akan baik-baik saja, entah hari-hari ku, juga hati ku.
Kukira setelah pergimu, semua ingatan dan kenangan denganmu pun pergi ke dimensi lain.
Namun pada kenyataan nya, hatiku justru seperti tertusuk ratusan jarum. Ingatan, bahkan kenanganmu berlalulalang di pikiranku.
Aku panik. Seketika muncul satu pertanyaan:
"Aku yang tidak bisa melupakanmu atau memang kau sengaja meninggalkan itu semua untuk kuingat?".
Aku menutup hatiku sementara.
Kupikir dengan ini aku akan tahu siapa yang akan dengan setia menunggu pintu hatiku terbuka, dan bersedia menetap di sana.
Dan ternyata, namamu kusebut dalam doa untuk menjadi penghuni.
Benar kata senja, ternyata bukan kamu yang sengaja, aku saja yang tidak bisa melupakan mu.
Aku tidak akan menutup kebenaran yang ada.
Iya, aku masih mencintaimu, sangat.
Aku tidak mengerti apa sebabnya Tuhan masih semayamkan perasaan ini padaku.
Aku dilema.
Mengahncurkan perasaan cinta yang masih Tuhan titipkan padaku atau haruskah aku tetap menjaga rasa itu agar tetap utuh meski dengan hati yang tidak utuh?
Iya, kukira setengah hatiku kutinggalkan padamu.
Masih kamu, yang menjadi bagian terpenting untuk perjalanan cintaku.
Kukira setelah pergimu, semua akan baik-baik saja, entah hari-hari ku, juga hati ku.
Kukira setelah pergimu, semua ingatan dan kenangan denganmu pun pergi ke dimensi lain.
Namun pada kenyataan nya, hatiku justru seperti tertusuk ratusan jarum. Ingatan, bahkan kenanganmu berlalulalang di pikiranku.
Aku panik. Seketika muncul satu pertanyaan:
"Aku yang tidak bisa melupakanmu atau memang kau sengaja meninggalkan itu semua untuk kuingat?".
Aku menutup hatiku sementara.
Kupikir dengan ini aku akan tahu siapa yang akan dengan setia menunggu pintu hatiku terbuka, dan bersedia menetap di sana.
Dan ternyata, namamu kusebut dalam doa untuk menjadi penghuni.
Benar kata senja, ternyata bukan kamu yang sengaja, aku saja yang tidak bisa melupakan mu.
Aku tidak akan menutup kebenaran yang ada.
Iya, aku masih mencintaimu, sangat.
Aku tidak mengerti apa sebabnya Tuhan masih semayamkan perasaan ini padaku.
Aku dilema.
Mengahncurkan perasaan cinta yang masih Tuhan titipkan padaku atau haruskah aku tetap menjaga rasa itu agar tetap utuh meski dengan hati yang tidak utuh?
Iya, kukira setengah hatiku kutinggalkan padamu.
Masih kamu, yang menjadi bagian terpenting untuk perjalanan cintaku.
Komentar
Posting Komentar